14.1.13

Sajak selamat datang untuk A.R.

Selamat datang kembali, kamu yang pernah mendadak hilang ditelan ilalang.
Pertemuan di sebuah padang dan lontar kenyataan memaksamu beranjak pergi, 
meninggalkan aku sendiri termangu kemudian menangis hingga air mata kering berkali-kali.
Namun lihat, kamu seolah doa yang sudah aku lupa pernah rapalkan dan terkabul ketika ingatan telah memudar tentang malam-malam hambar yang sempat kujadikan jeritan inginku agar kamu kembali.
Kehilanganmu melahirkan pertanyaan-pertanyaan sebanyak bulir menderas jatuh di langit mataku yang mendadak berubah menjadi Musim Penghujan bulan Desember. Mendung dan basah.
Kehilanganmu sempat memintal doa di antara kematian senja dan kelahiran pagi. Pun adakala menghidupkan kenangan dan genggaman tangan sebelum kau pergi.
Lalu, kian lama aku makin terbiasa atas kehilanganmu. Bukan, aku tidak melupakanmu. Aku hanya belajar membiasakan diri dengan ketiadaanmu.
Aku belajar rasanya menahan hasrat mencarimu ketika aku tahu tak sedikitpun kau akan mengacuhkan aku.
Aku belajar berbesar hati menerima sebuah pergi yang tak akan kembali darimu.
Karena itu ku katakan, kamu adalah doa lama yang sempat ku lupa.
Kembali hadir sebagai keinginan yang tertunda.
Sebuah kembalimu, seolah melengkapi lagi potongan kecil yang sempat ku hapus kasar dari hidupku.
Sudah ya. Jangan pergi lagi.
Walau terkadang kita perlu sejenak menyingkir untuk memahami rasa. Ku harap, kau tidak akan lenyap.
Sekali saja tanpamu. Sekali saja.


Welcome back, honey.

No comments:

Post a Comment