11.12.12

Atas kamu.


Atas rindu rindu yang merajalela.
Mata yang basah.
Pada labuhan yang tak ada tujuan.
Aku masih mencintai kamu sebesar yang pernah ku lontarkan.
Pada setiap nafas masih ada namamu dalam desahnya.
Pada setiap detak masih ada kenangan tentangmu yang tertancap liar berdentum di dadaku yang lebam.
Bagiku cara mengeja cinta sama dengan cara mengeja namamu.
Bagiku rasa pahit rindu sama seperti getir di bibirmu setelah tenggakan beberapa botol bir.
Kamu ternyata masih jadi yang tak terkalahkan. Meski kita telah berhenti sejalan.
Kamu adalah salah satu kisah cinta tanpa tirai yang akan jatuh tuk mengakhiri segalanya.
Aku masih mendengarkan sederet lagu yang sama. Ketika kita masih bersama. Tak berubah.
Aku pernah mencoba mengabaikanmu. Melupakan apa yang pernah terjadi pada kita.
Pada hatiku dan hidupku.
Kamu adalah segala dusta yang ku bilang lupa.
Dosaku hanya satu. Dan itu terjadi setiap hari. Aku tetap menyangkal bahwa kamu telah lama kubiarkan pergi.
Padahal kenangan tentangmu masih menjadi tahanan paling lama di dalam penjara paling sunyi di sudut hati.

No comments:

Post a Comment