Terhadap,
Kamu, laki-laki asing dalam jarak 3 langkah besar-besar dari tempatku.
Apa terbersit di kepalamu ketika aku muncul di hadapanmu tiba-tiba?
Menukar pandangan sedetik dua detik, pun bicara sepatah dua patah kata, kemudian aku kembali ke tempatku semula.
Ketika kamu tenggelam lagi di kesibukanmu, apa yang ada di dalam sana?
Tidak ada apa-apa, atau sekadar kehadiran selewat saja?
Terhadap,
Kamu, laki-laki asing yang kini sedang meremas rambut cokelat muda kacang hazelnut. Boleh ku bantu untuk apapun itu?
Menarikan jemariku di permukaan kulit kepalamu, lalu membelai perlahan.
Setelah itu aku akan berlalu lagi, kembali ke tempatku semula.
Ketika kamu tenggelam lagi di kesibukanmu, apa yang ada di dalam sana?
Sentuhanku merasuk ke kepala atau sekadar angin semilir belaka?
Terhadap,
Kamu, laki-laki asing yang kini sedang mencuri-curi tatap dan aku menangkapnya. Di dalam biru matamu, bolehkan ku mencari senja di sana.
Pasti layung akan indah terpantul di permukaan bening pucat laut milikmu itu.
Duduk di kelopak matamu, istirahat sejenak hingga senja makam berganti malam.
Lantas aku akan kembali ke tempatku semula.
Ketika kamu tenggelam lagi di kesibukanmu, akankah kamu menghentikannya dan mulai beranjak, mengubur jarak dan tiba di tempatku berada?
Atau hanya sudah, selesai. Sampai saling tatap kemudian kau pergi, dan aku tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?
Terhadap,
Kamu, laki-laki asing yang kini sedang merapikan barang-barangnya.
Terimakasih sudah menjadi sekisah lagi cerita di bulan Februari.
Ternyata pertemuan kita sependek bulan ini.
Tertanda,
Gadis seberang meja.
3 langkah besar-besar dari kursimu.
hai kak El :)
ReplyDeletesudah kurang lebih sebulan aku mengikuti celotehanmu di lini masa, dan senang akhirnya kamu membuka kehidupan lain di blog. awalnya karena RT-an Ndigun pada salah satu tweetmu, yang kebetulan aku kenal baik.
beberapa tweetmu pernah aku RT- mungkin tenggelam diantara beribu followermu.
tetap menulis, tetap mencinta.
oh ya, dan selamat, akhirnya kamu sudah menemukan penyeimbang.
Hai, Kamu!
ReplyDeleteterimakasih ya. Maaf aku baru lihat.
ah, manis sekali. Nanti aku titip salam buat kamu lewat Ndigun. tapi aku ndak tau nama aslimu :( Piye :(
mudah saja, aku masih punya kehidupan lain di @unyiilz :)
ReplyDeletejadi begini kak El, tidak bermaksud melebihkan. aku menyukai tulisanmu, like i told before. aku pernah menceritakanmu pada pacarku- yang kebetulan Redpel di Media Kita. salah satu buku Ndigun telah diterbitkan yang berjudul saya cinta Indonesia bersama ketiga comic lainnya. nah, kebetulan Ndigun kembali menyodorkan untuk membuat project buku baru, dimana salah satunya ada nama kakak :) *karena aku ngepens banget sama kakak, makanya akupun merekomendasikan nama kakak harus lolos juga untuk mengisi project buku tersebut* #KKNdiUdara
kalau diperbolehkan, aku minta ijin beberapa tulisan kakak di blog akan diajukan pada PemRednya pacarku untuk dipertimbangkan :)
so, may i?
ps: aku belom mengambil tulisan kamu, sebelum ada ijin langsung dari empunya --,