saya sudah terbangun..
kemarin saya masih bermimpi ketika kamu sudah terbangun
dan saya menari sendirian di dalam kenangan yang mengkristal disana dan disini
tidak sayang, saya tetap tidak kemana-mana.
saya hanya terbangun
saya hanya terbangun untuk tetap menari sendirian, kini tidak hanya mengitari tempat yang sama
tapi saya akan menari kemana pun tubuh saya inginkan
kamu tidak pernah saya tinggalkan sayang, kamu masih disini...
di dalam jiwa saya
tanpa kau sadari, tanpa aku rencanakan
kamu sudah lebur bersama saya
walaupun fisikmu entah berada dimana
serpihan dirimu ada dalam diri saya menari bersama saya
saya keras ya?
memang
saya perempuan dengan ego laki-laki
saya keras kepala
saya seorang perempuan pendebat
saya tidak suka dibantah
saya otoriter ya?
tidak
otorisasi saya berakhir ketika kamu memasuki hidup saya dan mengubah saya
saya masih tetap perempuan dengan ego laki-laki yang sama
tapi kamu pengambil alih segalanya
kini saya perempuan dengan ego dua pertiga laki-laki sepertiga perempuan
bahagialah kita, sayang
bahagialah kamu
kita pernah ada
mereka tidak kemana mana.
mereka tetap hidup, tetap berusia 19 dan 24 selamanya.
mereka tetap berbagi kasur dan rebutan selimut selamanya
bertukar cerita dengan kaki saling elus dan berciuman dibawah selimut pink dan kuning kesayangan kita
atau dibawah selimut putih disuatu tempat
mereka tetap memeluk saat tidur
dan tetap berbisik di telinga lalu mencium dahi mata hidung bibir kemudian tidur.
saya...
perempuan dengan ego laki-laki yang tidak mau mengakhiri post ini dengan mengakui bahwa saya akan selalu mencintai nya dimanapun saya dan dia berada
sebagaimanapun jauh kami menari secara terpisah.
saya selalu mencintainya
Sayang,
tarian kita belum usai
kemarin saya masih bermimpi ketika kamu sudah terbangun
dan saya menari sendirian di dalam kenangan yang mengkristal disana dan disini
tidak sayang, saya tetap tidak kemana-mana.
saya hanya terbangun
saya hanya terbangun untuk tetap menari sendirian, kini tidak hanya mengitari tempat yang sama
tapi saya akan menari kemana pun tubuh saya inginkan
kamu tidak pernah saya tinggalkan sayang, kamu masih disini...
di dalam jiwa saya
tanpa kau sadari, tanpa aku rencanakan
kamu sudah lebur bersama saya
walaupun fisikmu entah berada dimana
serpihan dirimu ada dalam diri saya menari bersama saya
saya keras ya?
memang
saya perempuan dengan ego laki-laki
saya keras kepala
saya seorang perempuan pendebat
saya tidak suka dibantah
saya otoriter ya?
tidak
otorisasi saya berakhir ketika kamu memasuki hidup saya dan mengubah saya
saya masih tetap perempuan dengan ego laki-laki yang sama
tapi kamu pengambil alih segalanya
kini saya perempuan dengan ego dua pertiga laki-laki sepertiga perempuan
bahagialah kita, sayang
bahagialah kamu
kita pernah ada
mereka tidak kemana mana.
mereka tetap hidup, tetap berusia 19 dan 24 selamanya.
mereka tetap berbagi kasur dan rebutan selimut selamanya
bertukar cerita dengan kaki saling elus dan berciuman dibawah selimut pink dan kuning kesayangan kita
atau dibawah selimut putih disuatu tempat
mereka tetap memeluk saat tidur
dan tetap berbisik di telinga lalu mencium dahi mata hidung bibir kemudian tidur.
saya...
perempuan dengan ego laki-laki yang tidak mau mengakhiri post ini dengan mengakui bahwa saya akan selalu mencintai nya dimanapun saya dan dia berada
sebagaimanapun jauh kami menari secara terpisah.
saya selalu mencintainya
Sayang,
tarian kita belum usai
No comments:
Post a Comment